Margin Call dan Stop Out dalam Trading: Kenapa Bisa Terjadi dan Cara Menghindarinya
Bagi banyak trader pemula, istilah margin call dan stop out sering terdengar menakutkan—dan memang seharusnya begitu. Kedua kondisi ini adalah peringatan keras dari pasar bahwa modal Anda dalam bahaya. Jika Anda tidak memahami konsep ini sejak awal, akun trading bisa “hangus” dalam waktu singkat.
Dalam artikel ini, kita akan bahas secara sederhana dan lengkap tentang apa itu margin call, apa itu stop out, perbedaannya, dan bagaimana cara menghindarinya.
Apa Itu Margin Call?
Margin call adalah peringatan dari broker bahwa ekuitas akun Anda sudah terlalu rendah untuk menopang posisi yang sedang terbuka. Biasanya, margin call terjadi ketika ekuitas turun di bawah margin minimum yang dibutuhkan.
🔍 Rumus dasar:
Margin Level (%) = (Equity / Used Margin) x 100
Jika margin level turun di bawah margin call level (misalnya 100%), broker akan memberi peringatan agar Anda:
Menambah deposit (top up margin), atau
Menutup sebagian posisi untuk mengurangi beban margin
Apa Itu Stop Out?
Stop out adalah tindakan otomatis dari broker untuk menutup posisi Anda secara paksa karena ekuitas sudah sangat rendah dan tidak cukup lagi untuk mempertahankan posisi terbuka.
🔻 Ini terjadi saat margin level jatuh di bawah ambang stop out level (misalnya 20% atau 50% tergantung broker). Saat itu, broker akan:
Menutup posisi paling merugi lebih dulu
Jika margin level masih belum aman, maka posisi lainnya juga akan ditutup secara berurutan
Kenapa Margin Call dan Stop Out Bisa Terjadi?
❌ Trading dengan lot terlalu besar
❌ Tidak pakai stop loss
❌ Floating loss terlalu lama dibiarkan
❌ Overtrade atau membuka terlalu banyak posisi
❌ Tidak tahu berapa margin yang digunakan per posisi
Cara Menghindari Margin Call dan Stop Out
✅ Gunakan Lot Sesuai Modal
Jangan serakah. Gunakan kalkulator lot atau rumus risk management.
✅ Selalu Pakai Stop Loss
Jangan biarkan posisi floating rugi tanpa batas. Stop loss adalah alat penyelamat.
✅ Perhatikan Leverage yang Digunakan
Leverage tinggi memang menarik, tapi juga bisa mempercepat kerugian.
✅ Pahami Margin Level Sejak Awal
Selalu pantau nilai equity, margin yang digunakan, dan margin level akun Anda.
✅ Gunakan Alert atau Margin Calculator
Banyak platform atau tools pihak ketiga yang bisa membantu Anda menghitung margin level secara real-time.
Contoh Kasus Singkat
Misalnya Anda punya modal $500, leverage 1:500, dan membuka posisi terlalu besar (lot 1.00). Saat pasar berbalik arah dan floating loss mencapai $450, maka equity Anda tinggal $50. Jika broker menetapkan stop out level 20%, maka saat margin level Anda turun ke titik kritis, posisi akan ditutup otomatis—dan akun Anda nyaris kosong.
Kesimpulan
Margin call dan stop out adalah sinyal bahaya dalam dunia trading. Mereka bukan hukuman, tetapi peringatan sistem agar Anda tidak kehilangan seluruh modal. Dengan manajemen risiko yang tepat dan pemahaman tentang margin, Anda bisa menghindari kedua kondisi ini.
Ingat: dalam trading, bertahan lebih penting daripada menang besar. Modal yang selamat bisa kembali bertumbuh—modal yang habis tak bisa diputar lagi.
27 Juni 2025